Aku Poly, anak beruang kutub. Ini pertama kalinya aku keluar dari sarang, setelah hibermasi atau tidur selama 6 bulan dimusim dingin.
Aku dan ibu sangat lapar, berat badan ibu menyusut hingga setengahnya karena tidak makan selama hibernasi. Meski begitu ibu tetap menyusuiku. Seluruh cadangan lemak di tubuhnya berubah menjadi susu.
Kata ibu, dulu kutub tempat tinggal kami sangat dingin. Seluruh permukaan laut tertutup lapisan es yang amat tebal. Mudah sekali bagi ayah untuk berburu anjing laut disana. Tapi sekarang karena pencemaran dan pemanasan global, iklim kutub mulai berubah. Kutub sekarang menjadi lebih hangat. Gunung es mencair. Lapisan es mulai menipis hingga ayah sulit berburu. Kasihan ayah, berkali kali terperosok kedalam lapisan es yang tipis.
Jumlah anjing laut juga semakin sedikit. Ayah jarang berhasil mendapatkan anjing laut ditempat ini. Akhirnya ayah pergi untuk berburu walrus. Itu tidak mudah. Ayah harus berenang sejauh 60km untuk mencapai kawanan walrus. Belum lagi ayah harus bertahan dari serangan taring-taring penjang dan tajam milik walrus.
Dari dalam pelukan ibu, aku memandang ayah yang berjalan kea rah laut. Sebenarnya aku dan ibu ingin ikut, tapi ibu terlalu lemah untuk berenang jauh.
Karena itu kami hanya bisa menunggu, sampai ayah kembali dengan selamat dan membawa makanan untuk kami.
Aku dan ibu sangat lapar, berat badan ibu menyusut hingga setengahnya karena tidak makan selama hibernasi. Meski begitu ibu tetap menyusuiku. Seluruh cadangan lemak di tubuhnya berubah menjadi susu.
Kata ibu, dulu kutub tempat tinggal kami sangat dingin. Seluruh permukaan laut tertutup lapisan es yang amat tebal. Mudah sekali bagi ayah untuk berburu anjing laut disana. Tapi sekarang karena pencemaran dan pemanasan global, iklim kutub mulai berubah. Kutub sekarang menjadi lebih hangat. Gunung es mencair. Lapisan es mulai menipis hingga ayah sulit berburu. Kasihan ayah, berkali kali terperosok kedalam lapisan es yang tipis.
Jumlah anjing laut juga semakin sedikit. Ayah jarang berhasil mendapatkan anjing laut ditempat ini. Akhirnya ayah pergi untuk berburu walrus. Itu tidak mudah. Ayah harus berenang sejauh 60km untuk mencapai kawanan walrus. Belum lagi ayah harus bertahan dari serangan taring-taring penjang dan tajam milik walrus.
Dari dalam pelukan ibu, aku memandang ayah yang berjalan kea rah laut. Sebenarnya aku dan ibu ingin ikut, tapi ibu terlalu lemah untuk berenang jauh.
Karena itu kami hanya bisa menunggu, sampai ayah kembali dengan selamat dan membawa makanan untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar