Sabtu, 27 November 2010

Indonesia Kembali Menangis, Relawan Siap Menyalurkan Bantuan-Bantuan

Indonesia kembali menangis, alam Indonesia kembali memakan korban. Dengan terjadinya bencana meletusnya gunung merapi yang mengeluarkan awan panas, yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan banyak penduduk yang tinggal di lereng gunung merapi menjadi korban, dan salah satunya telah menewaskan seorang juru kunci merapi, yaitu Mbah Maridjan. Bencana merapi ini, bukanlah bencana pertama yang menelan banyak korban jiwa manusia, telah banyak bencana yang melanda alam Indonesia sebelumnya.

Bencana ini menyita banyak perhatian masyarakat Indonesia dan Masyarakat Dunia Luas, bentuk-bentuk perhatian yang terlihat jelas ditunjukkan, dengan penyaluran logistik melalui darat, laut, maupun udara. Relawanpun dikerahkan pada banyak titik penanggulangan korban. Banyak camp-camp pengungsian telah didirikan oleh lembaga-lembaga, seperti PMI (Palang Merah Indonesia), SAR (Search And Rescue) dan Relawan-relawan indonesia maupun Internasional.

Para warga sekitar lereng gunung yang rumahnya dekat dengan gunung, di himbau untuk tetap di stand pengungsian, karena untuk menghindari letusan merapi selanjutnya. Namun banyak warga yang tetap memaksa naik, untuk melihat keadaan rumah mereka dan harta benda mereka. Bagi warga yang rumahnya hancur akibat merapi, akan di lakukan relokasi, telah disiapkan lahan seluas 31,5 hektare untuk di bangun shelter atau hunian sementara bagi korban. Sarana Air Bersih, sarana kesahatan dan pendidikanpun sangat dibutuhkan oleh para korban.

Para relawan yang datang untuk para korban merapi, tidak hanya membantu secara logistik pangan, namun mereka datang bertujuan untuk menghibur para korban, dengan bermain, mengadakan nonton bareng, dll. Hal tersebut di lakukan untuk menghilangkan trauma para pengungsi pasca bencana. Banyak bantuan logistik yang diterima para korban bencana, namun banyak juga yang hingga sekarang masih menumpuk pada beberapa titik, seperti stasiun kereta api, dan tempat-tempat pengumpulan bantuan lain. Dan sedang diproses untuk selanjutnya di kirimkan di barak-barak pengungsian.

Sabtu, 06 November 2010

TUGAS REVIEW JURNAL TENTANG KELOMPOK


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT serta junjungankami Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita semua. Alhamdulillah, dengan terselesaikannya pembuatan Tugas review jurnal tentang konflik kelompok, kami sangat bersyukur dengan ini. Karena dengan niat yang baik kami ingin melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan guna memenuhi nilai mata kuliah tersebut. Review jurnal ini berisi tentang pembentukan suatu kelompok, konflik kelompok, prestasi kelompokn beserta penjabaran lainnya yang saling berkaitan. Kami berharap dengan kehadiran tulisan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca yang tidak mengetahui secara dalam tentang hal tersebut.

Demikian yang bisa kami sampaikan, mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini. Kritik yang membangun adalah satu hal yang kami butuhkan.

Terima kasih.

Wassalam Wr.Wb.



JURNAL
Jurnal 1


HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP KONFLIK KELOMPOK DENGAN MOTIVASI KERJA PADA MASYARAKAT PESISIR DI BATANG


Apa Yang Di Teliti?


Penelitian ini meneliti hubungan antara persepsi nelayan terhadap konflik dengan motivasi kerja pada masyarakat pesisir di Batang.



A. Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting dan berharga untuk menunjang keberhasilan individu. Kualitas sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan individu untuk dapat tetap hidup dan berkembang dalam era globalisasi. Oleh karena itu, agar individu dapat lebih berkembang secara optimal melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Winengan (2007) menjelaskan bahwa masyarakat pesisir identik dengan nelayan merupakan bagian dari masyarakat terpinggirkan yang masih terus bergulat dengan berbagai persoalan kehidupan, termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidup. Nelayan dalam membiayai kebutuhan hidup sehari-harinya hanya mengandalkan hasil penjualan ikan yang didapatkan dari menangkap ikan di laut. Kondisi kehidupan nelayan selalu menjadi hal yang menarik untuk dibincangkan karena selalu dalam kondisi yang memprihatinkan. Nelayan dituntut untuk memiliki semangat kerja yang tinggi untuk dapat bertahan sebagai nelayan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memiliki semangat kerja tinggi dibutuhkan kemauan dan kemampuan. Kemauan yang kuat akan memberikan warna yang kuat dari dalam individu terhadap keberhasilan dalam mencapai cita-cita atau tujuan.


Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri individu yang disebabkan adanya motivasi untuk memenuhi kebutuhan batin maupun kebutuhan lahir diri individu. Secara keseluruhan tingkah laku manusia dituntut untuk mencapai kemajuan dan mewujudkan diri sendiri di dalam dunianya memerlukan motivasi kerja. Akan tetapi, motivasi para nelayan dapat menurun disebabkan adanya masalah yang belum terselesaikan.


Motivasi yang tinggi diperlukan dalam dunia kerja. Akan tetapi dalam kenyataan, motivasi kerja yang tinggi kurang dimiliki oleh seseorang sehingga dapat dikatakan orang tersebut memiliki motivasi kerja rendah. Motivasi kerja rendah ini juga terjadi pada nelayan yang bermatapencaharian menangkap ikan.


Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan Kepala Kelompok nelayan di Kalurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang (Listio Sarana, 2009) dapat diperoleh keterangan bahwa nelayan di Kalurahan Klidang Lor sebagian besar anggota pada tahun 2009 ini motivasi kerjanya menurun. Motivasi kerja nelayan menurun dapat diketahui melalui kegiatan yang dilakukan sebagian besar nelayan melaut hanya 2 -3 jam, yang biasanya nelayan sampai semalam dan sebagian nelayan akan pergi melaut apabila diajak oleh teman. Dua hal tersebut berpengaruh terhadap penghasilan nelayan juga menurun. Faktor penyebab menurunnya motivasi kerja karena banyak menemui permasalahan, antara lain masalah dengan tengkulak, masalah dengan kebijakan pemerintah yang memojokan keadaan nelayan karena membela kepentingan orang-orang tertentu, dan naiknya harga BBM (solar) yang membuat nelayan kesulitan membeli BBM (solar).


Ditambahkan oleh Karim (2008) bahwa masyarakat nelayan yang selama ini tidak berdaya akibat tekanan-tekanan kemiskinan struktural. Pemerintah hanya membuat kebijakan-kebijakan yang sifatnya simbolistik serta tidak jelas seperti Gerbang Mina Bahari (GMB), Revolusi Biru ( Blue Revolution ) dan segala macamnya yang output-nya membuat kemiskinan nelayan menjadi permanen. Aspirasi masyarakat pesisir untuk mangatasi berbagai persoalan lingkungan di wilayahnya sering menghadapi kendala karena tidak adanya dukungan yang memadahi dari para elite pemerintahan. Tidak jarang, aparat keamanan justru berbuat represif terhadap masyarakat yang mencoba mengganggu kepentingan investasi pemilik modal atau perusahaan yang berada di kawasan pesisir. Keadaan tersebut menimbulkan sebagian besar nelayan memiliki motivasi kerja rendah.


Motivasi kerja rendah ini juga dialami oleh para nelayan yang masuk dalam anggota koperasi nelayan Tri Bakti Santoso di Kalurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian (2 Februari 2009) diperoleh data dari pimpinan koperasi nelayan Tri Bakti Santoso bahwa motivasi yang dimiliki para nelayan anggota koperasi Tri Bakti Santoso rendah. Hal ini dapat diketahui melalui hasil tangkapan ikan nelayan yang semakin menurun karena waktu nelayan mencari ikan cenderung berkurang. Biasanya nelayan mencari ikan selama 10-12 jam menjadi 8 jam kurang. Data lain dari jawaban beberapa anggota koperasi nelayan Tri Bakti Santoso (hasil wawancara 5 Februari 2009) diperoleh kesimpulan bahwa motivasi kerja nelayan rendah karena pengaruh cuaca, sikap pengurus koperasi yang kurang peduli dalam menyediakan solar sehingga petani terpaksa meminjam uang ke rentenir dengan sistem ijon yang membuat hasil tangkapan ikan nelayan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga.


Motivasi kerja dalam dunia kerja menempati unsur terpenting yang harus dimiliki nelayan. Sebab motivasi merupakan kemampuan usaha yang dilakukan seseorang untuk meraih tujuan dan disertai dengan kemampuan individu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Motivasi merupakan pendorong yang menyebabkan seseorang rela untuk menggerakkan kemampuan tenaga dan waktunya untuk menjalankan semua kegiatan yang telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya, agar kewajibannya terpenuhi serta sasaran dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan terwujud. Manusia memiliki banyak motivasi dasar yang berperan penting dalam dunia kerja. Motivasi individu dalam bekerja akan memberikan dampak positif, baik bagi diri individu maupun pihak lain. Sikap positif yang ditunjukkan untuk meningkatkan kepentingan diri sendiri merupakan cerminan motivasi pada diri individu tinggi. Motivasi berprestasi menjadi komponen yang sangat berperan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Individu memiliki motivasi yang tinggi akan mempunyai semangat, keinginan dan energi yang besar dalam diri individu untuk bekerja seoptimal mungkin.


Akibat adanya persoalan-persoalan yang di temui pada nelayan, Winengan (2007) menyatakan ada tiga sumber kerawanan yang dapat menurunkan motivasi kerja nelayan. Pertama , kerawanan yang disebabkan oleh keadaan alam dan ekologis yang menyebabkan masyarakat miskin tidak mampu mempertahankan tingkat hidupnya yang layak; Kedua, kerawanan yang disebabkan oleh bekerjanya sistem harga, sehingga masyarakat miskin tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi; Ketiga, kerawanan monokultural yang menyebabkan masyarakat miskin menjadi tidak berdaya untuk berkembang. Masyarakat pesisir (masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pantai) yang identik dengan nelayan merupakan bagian dari masyarakat terpinggirkan yang masih terus bergulat dengan berbagai persoalan kehidupan, baik ekonomi, sosial, maupun budaya.


Novawanty (2008) menyatakan bahwa persoalan sosial yang berpengaruh terhadap motivasi pada nelayan akibat pihak luar dari sekelompok warga atau organisasi seperti pengusaha ikan atau tengkulak ikan dan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam Undang-undang No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (UU PWP-PPK) dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM) yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh oleh aparat pemerintah kurang memihak para nelayan, menyebabkan intensitas konflik memuncak. Sodik, dkk., (2006) menjelaskan bahwa dalam tataran konflik antar kelompok ini, kepentingan individual dalam kelompok seringkali juga diabaikan, karena telah diwakili oleh kepentingan kelompok (individu mengalami gejala sosial yang dikenal sebagai oversocialized processes dimana tujuan dan kepentingan kolektif menjadi segala-galanya). Artinya, persaingan antar individu pada suatu kelompok melawan kepentingan individu pada kelompok yang berbeda menjadi bagian integral konflik sosial antar kelompok. Dengan kata lain konflik sosial selalu melibatkan perselisihan antar kelompok (partai/pihak) dimana individu di dalamnya menjadi konstituen pendukung perjuangan kelompoknya masing-masing. Demikianlah sehingga pada banyak kasus, konflik kelompok (group conflict ) dipakai untuk menunjuk pengertian konflik sosial (social conflict).


Konflik dalam suatu kelompok kerja dapat berdampak positif namun dapat juga berdampak negatif. Anoraga (2002) menjelaskan dampak positif dari adanya konflik di organisasi yaitu dapat menimbulkan perubahan secara konstruksi, segala daya dan motivasi tertuju pada pencapaian tujuan, merangsang inovasi dan keeratan dalam kelompok. Dampak negatif dari adanya konflik dalam organisasi dapat menurunkan kerja dan hilangnya motivasi kerja. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu motivasi kerja nelayan di Kalurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menurun karena faktor cuaca, ketidakpedualian pengurus koperasi, dan sikap rentenir yang menekan nelayan dengan bunga tinggi. Di sisi lain, konflik yang terjadi kelompok pada nelayan berdampak negatif sehingga menimbulkan persepsi negatif nelayan terhadap konflik yang terjadi. Atas dasar penjelasan tersebut, maka rumusan dalam penelitian ini sebagai berikut: apakah ada hubungan antara persepsi terhadap konflik dengan motivasi kerja pada nelayan.



B. Metode Yang Digunakan


Metode Kuantitatif.


Variabel kriterium dalam penelitian ini adalah konflik dengan motivasi kerja pada masyarakat pesisir di Batang , sedangkan variabel bebasnya adalah hubungan antara persepsi nelayan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Masyarakat pesisir di Batang.



C. Pengujian


Pengumpulan data dilakukan dengan langsung turun ke lapangan. Dan mencari data langsung dari masyarakat dan para nelayan di Batang.



D. Hasil


Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan Kepala Kelompok nelayan di Kalurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang (Listio Sarana, 2009) dapat diperoleh keterangan bahwa nelayan di Kalurahan Klidang Lor sebagian besar anggota pada tahun 2009 ini motivasi kerjanya menurun. Motivasi kerja nelayan menurun dapat diketahui melalui kegiatan yang dilakukan sebagian besar nelayan melaut hanya 2 -3 jam, yang biasanya nelayan sampai semalam dan sebagian nelayan akan pergi melaut apabila diajak oleh teman.


Dua hal tersebut berpengaruh terhadap penghasilan nelayan juga menurun. Faktor penyebab menurunnya motivasi kerja karena banyak menemui permasalahan, antara lain masalah dengan tengkulak, masalah dengan kebijakan pemerintah yang memojokan keadaan nelayan karena membela kepentingan orang-orang tertentu, dan naiknya harga BBM (solar) yang membuat nelayan kesulitan membeli BBM (solar).


Motivasi kerja rendah ini juga dialami oleh para nelayan yang masuk dalam anggota koperasi nelayan Tri Bakti Santoso di Kalurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian (2 Februari 2009) diperoleh data dari pimpinan koperasi nelayan Tri Bakti Santoso bahwa motivasi yang dimiliki para nelayan anggota koperasi Tri Bakti Santoso rendah. Hal ini dapat diketahui melalui hasil tangkapan ikan nelayan yang semakin menurun karena waktu nelayan mencari ikan cenderung berkurang. Biasanya nelayan mencari ikan selama 10-12 jam menjadi 8 jam kurang. Data lain dari jawaban beberapa anggota koperasi nelayan Tri Bakti Santoso (hasil wawancara 5 Februari 2009) diperoleh kesimpulan bahwa motivasi kerja nelayan rendah karena pengaruh cuaca, sikap pengurus koperasi yang kurang peduli dalam menyediakan solar sehingga petani terpaksa meminjam uang ke rentenir dengan sistem ijon yang membuat hasil tangkapan ikan nelayan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga.


Jurnal 2



KONFLIK KEPENTINGAN ANTARA AMERIKA DAN KELOMPOK ISLAM FUNDAMENTALIS



Apa Yang Diteliti?


Penelitian ini meneliti tentang Konflik kepentingan antara Amerika dan Kelompok Islam Fundalismentalis.



A. Latar Belakang


Negara yang merasa memiliki ekonomi yang baik, sumber daya manusia yang potensial, dan keuangan yang kuat menpunyai banyak kepentingan, terutama kepentingan untuk menguasai perekonomian dunia. Berbagai cara dilakukan untuk memenuhi kepentingan tersebut, bahkan tidak jarang dilakukan dengan cara yang tidak etis kadang-kadang menjurus pada tindakan HAM dan kriminal. Hal ini dapat dilihat dari tindakan atau strategi yang dilakukan negara adikuasa seperti Amerika Serika Untuk memenuhi kepentingan ekonominya salah satu caranya dengan menguasai sumberdaya alam negara lain, apakah itu minyak, gas, intan, emas, tembaga, bahkan uranium. Untuk dapat menguasai sumber daya alam tersebut berbagai cara dilakukan, tidak jarang intelijen turut berperan dalam mengatur strategi. Bila diamati secara cermat, negara yang kaya akan sumberdaya alamnya, mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam agama Islam, manusia diwajibkan untuk berusaha atau melakukan aktivitas dalam mempertahankan hidupnya selagi tidak bertentangan dengan syariat Islam, atau tidak merusak lingkungan sosial alam. Di sisi lain Amerika memiliki budaya dan kepercayaan yang berbeda dengan negara-negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, bahkan tidak jarang bertolak belakang. Hal ini sering memicu timbulnya konflik. Seperti diketahui Amerika merupakan negara kapitalis yang ingin mendapatkan untung sebesar-besarnya, tetapi di sisi lain kurang memprhatikan aspek kultural dan sosial serta religi negara tempat ia menanamkan modal atau investasi.



B. Metode Yang Digunakan


Metode Kuantitatif.


Variabel kriterium dalam penelitian ini adalah , sedangkan variabel bebasnya adalah . Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Negara amerika yang merupakan Negara yang mempunyai konflik kepentingan dengan kelompok fundamental. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian nya adalah amerika dengan kelompok islam.



C. Pengujian


Pengujian yang dilakukan adalah dengan mencari data langsung di lapangan.



D. Hasil


Dari hasil pengamatan,dapat di simpulkan bahwa, konflik yang sering terjadi antara amerika dengan kelompok islam fundamental disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya ada nya kepentingan-kepentingan tertentu dari Negara-negara besar seperti amerika untuk menguasai Negara-negara lain. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan apa yang di inginkan,bahkan dengan tindakan-tindakan yang dapat melanggar HAM dan menjurus pada kriminal.


Salah Satu contoh nya adalah menguasai sumber alam Negara lain seperti gas alam,intan,minyak bumi,tembaga bahkan uranium. Bahkan untuk mendapatkan semua itu mereka mengerahkan segala pihak dalam memenuhi kebutuhan atau kepentingan nya.


Amerika dan Negara-negara islam mempunyai kultur budaya yang sangat jauh berbeda, inilah yang sering terjadi timbulnya konflik. Terlebih lagi amerika adalah Negara kapitalis dimana Negara tersebut mempunyai paham untuk mencari keuntungan yang sebesar-besar nya, tetapi tidak memperhatikan aspek-aspek social,cultural serta religi di Negara yang dijadikan tempat investasi nya.



Jurnal 3


HAMAS DAN ISRAEL: STRATEGI BERTENTANGAN KELOMPOK BERBASIS POLITIK



Apa Yang Diteliti?


Penelitian ini meneliti tentang pertentangan antar kelompok Hammas dan Israel yang berbasis politik



A. Latar Belakang


Konflik antara Palestina dan Israel telah meningkat sejak tahun 2001, bahkan sebagai ancaman yang dirasakan ke Israel dari Mesir, Yordania, Irak, atau bahkan Suriah, telah menurun. Israel tidak bisa mentolerir ‘Arab perlawanan Palestina kewenangan mereka atas dasar hukum penolakan penentuan nasib sendiri, dan akhirnya memilih untuk memberikan beberapa ukuran penentuan nasib sendiri sambil terus mengkonsolidasikan kontrol Wilayah Pendudukan, Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza. Namun, komprehensif perdamaian, berkilauan di kejauhan, telah menghindari semua. Pemerintah Palestina dipimpin oleh Hamas pada tahun 2006, politik, dan ekonomi telah menjadi besar hambatan bagi perdamaian substantif. Alasan Israel bandel dan sikap Hamas menggambarkan kedua kontinuitas dan perubahan dalam dinamika konflik sejak periode Oslo (kira-kira tahun 1994 hingga al-Aqsa

Intifadha 2000)


Sekarang, lebih dari sebelumnya, jangka panjang gencatan senjata dan negosiasi yang diperlukan. Ini dapat mengakibatkan secara bertahap untuk itu-seperti perdamaian fatamorgana, dan tipe baru keamanan rezim.



B. Metode Yang Digunakan


Metode kualitatif

Variable kriterium yang di gunakan dalam penelitian ini adalah konflik antara kelompok Hammas dengan Israel yang sudah semakin mengerucut. Variable bebas nya adalah konflik strategi antara Hammas dengan Israel yang sarat dengan muatan politik.



C. Pengujian


Pengumpulan data dilakukan dengan langsung turun ke lapangan. Mengambil data berdasarkan konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel.



D. Hasil


Perdamaian yang belum menemukan titik terang mengakibatkan konflik yang berkepanjangan di timur tengah. Dan sering terjadi perang yang tidak terduga-duga dan juga memakan korban yang tidak sedikit di antara kedua belah pihak. Dan ini merupakan keperihatihan Negara islam di dunia\ terhadap Negara palestina yang selalu di lecehkan oleh Israel dan sekutu-sekutunya.



Jurnal 4


PERAN SERTA MASYARAKAT DAN NEGARA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI INDONESIA



Apa Yang Diteliti?


Penelitian ini meneliti tentang Peran serta masyarakat dan Negara dalam penyelesaian kinflik di Indonesia



A. Latar Belakang


Konflik merupakan peristiwa yang wajar di tengah kehidupan masyarakat majemuk, karena perbedaan nilai, persepsi, kebiasaan, dan kepentingan di antara berbagai kelompok masyarakat merupakan faktor potensial yang dapat menjadi pemicu. Kemungkinan berlangsungnya konflik akan semakin menguat jika perbedaan horisontal (nilai, ideologi, kebiasaan, dan sebagainya) tersebut dipertajam oleh perbedaan vertikal (kesenjangan ekonomi dan kekuasaan). Sebagai realitas sosial masyarakat, konflik mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Dalam dimensi positif, konfllik menjadi bagian penting untuk terwujudnya perubahan sosial yang lebih berarti menyelaikan perbedaan yang timbul, membangun dinamika, heroisme, militanisme, penguatan solidaritanisme baru, serta lompatan sejarah ke depan untuk integrasi yang lebih kokoh. Sedangkan mn h dimensi negatif, konflik menimbulkan resiko bagi masyarakat dan bangsa, mengakibatkan kerawanan sosial dan politik serta memicu krisis atau kekacauan ( chaos ) dalam berbagai bentuknya seperti; disorientasi nilai, disharmonisasi sosial, disorganisasi, bahkan sampai kepada disintegrasi bangsa. Indonesia sebagai sebuah bangsa, sejak awal kemerdekaan hingga era reformasi mengalami perjalanan konflik yang luar biasa, baik dalam bentuk, sifat dan jenis, maupun dalam eskalasinya yang beragam, kompleks dan multi dimensi. Sejak era pemerintahan Soekarno (1945-1965), Soeharto (1966-1998), sampai pada masa pemerintahan di era reformasi (1999-2006), gejolak konflik dan kekerasan terjadi secara bertubi-tubi dari lingkup komunitas lokal, regional sampai tingkat nasional. Sejauh pengamatan yang dapat disaksikan bahwa fenomena konflik sosial politik di Indonesia sampai tahun 2006 menunjukkan intesitas yang semakin tinggi serta semakin memprihatikan. Dalam catatan hasil laporan penelitian yang di lakukan, konflik hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia ( Jurnal PSK , Edisi II, April 2000). Tahun 1996 sampai masa reformasi di tahun 2000, inventarisasi kasus-kasus konflik kekerasan mencapai 628 kasus dengan perincian; tahun 1996 terjadi 24 konflik; tahun 1999 terjadi 210 kasus konflik; tahun 2000 terjadi 230 kasus konflik, tahun 2006 konflik kekerasan yang terjadi dari tingkat komunal sampai nasional mencapai 240 kasus.


Kompleksitas dan intensitas konflik yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Aceh, Maluku, dan Timor-Timur telah mendorong keterlibatan dunia internasional. Penyelesaian konflik tersebut, khususnya di Aceh dan Maluku, sejauh ini dapat diatasi meskipun melalui upaya panjang dan rumit. Kedua daerah tersebut dapat dipertahankan sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementara, penyelesaian terhadap konflik vertikal di Timor-Timur telah memaksa Indonesia harus rela melepaskan daerah tersebut menjadi negara yang berdiri sendiri.


Persoalannya kemudian, pemerintah dan rakyat Indonesia dihadapkan kepada situasi baru pasca konflik yang meninggalkan sejumlah masalah yang rumit.



B. Metode Yang Digunakan


Metode Kualitatif.

Variabel kriterium dalam penelitian ini adalah Konflik di Indonesia , sedangkan variabel bebasnya adalah Peran serta masyarakat dan Negara. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Masyarakat Indonesia.



C. Pengujian


Pengumpulan data dilakukan dengan langsung turun ke lapangan. Dan mencari data langsung dari masyarakat dan peristiwa yang terjadi.



D. Hasil


Konflik yang terjadi di Aceh dan Maluku merupakan konflik yang multidimensi baik dari segi bentuk, sifat, jenis dan eskalasi. Konflik itu bukan karena sebab yang berdiri sendiri, hampir semua konflik selalu bersentuhan dengan persoalan kepentingan negara (penguasa) dengan kepentingan masyarakat; individu, kelompok, komunal, golongan, lokal serta kepentingan elit yakni berkaitan erat dengan budaya politik masyarakat Indonesia yang masih bersifat paternalistik. Kompleksitas konflik yang terjadi pada hakekatnya merupakan akumulasi dari ketidakadilan dari sebuah sistem yang dibangun bersama. Bangsa yang di dalamnya mengandung kumpulan kelompok manusia yang saling berinteraksi mencakup; komunitas,. suku, etnis, golongan, rakyat dan pemerintah sebagai penyelenggara negara dapat menjadi penyebab sekaligus pemicu dari timbulnya konflik termasuk konflik kekerasan.


Dari berbagai konflik yang muncul di Indonesia dapat diuraikan dari sifatnya, konflik dalam sifat vertikal (daerah berhadapan dengan pusat atau massa berhadapan dengan elit) dengan bentuk konflik kekerasan dan jenisnya separatisme, konflik di Aceh dengan skala yang besar adalah contoh dalam hal ini. Walaupun telah damai, tetapi segala yang diakibatkan konflik diperlukan kemampuan menjaga apa yang menjadi kesepakatan damai dan membangun kembali apa yang hilang, rusak atau tak berdaya dengan cara sinerjitas antara masyarakat dan negara. Konflik di Maluku memiliki karakter yang berbeda dengan Aceh, konflik di Maluku pada awalnya bersifat vertical. Ketika Semokil dengan Republik Maluku Selatan (RMS) yang disebut kelompok loyalis kolonial Belanda melakukan perlawanan kekerasan (bersenjata) dengan jenis separatisme pada era pemerintahan Soekarno dan konflik diselesaikan.


Dalam era transisi perubahan politik di Indonesia di tahun 1999, di Ambon (Maluku) terjadi konflik horizontal dalam bentuk konflik kekerasan komunal antaretnis.Tetapi dalam perkembangannya telah bertumpang tindih dengan konflik yang bersifat vertikal, yakni separatisme dengan munculnya kembali kelompok pengacau.

Sabtu, 09 Oktober 2010

ARISAN HAJI ANGKATAN 2005 (TUGAS PSIKOLOGI KELOMPOK)

Pada hari jumat tanggal 8 oktober 2010 saya mewawancarai salah satu anggota Arisan Haji tersebut yang kebetulan adalah mertua dari abang saya. Setelah saya bertanya, saya mendapatkan jawaban yang menurut saya menarik. Arisan Haji ini terbentuk awalnya adalah setelah rombongan Haji angkatan 2005 pulang dari Haji, beranggotakan 23 orang. Salah satu dari mereka ada yang punya usul bagaimana silaturahhim dapat terus berlanjut pada rombongan tersebut, sehingga mereka sepakat untuk menjalankan Arisan Haji. Arisan Haji ini berlangsung setiap sebulan sekali dirumah anggotanya secara bergiliran, selain Kegiatan pokok Arisan ini setiap setahun sekali mengadakan jalan-jalan keluar kota untuk menjalin silahturahmi yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan lain yang sekarang masih terus berjalan adalah dimana terbentuknya koperasi simpan pinjam. Awal mulanya Setelah berjalan selama satu tahun Arisan Haji ini, berkembang dengan mendirikan koperasi simpan pinjam untuk warga yang kurang mampu. Koperasi ini berdiri dengan modal dari masing-masing anggotanya, koperasi ini menjual bahan pokok makanan yang dijual disalah satu anggotanya dan keuntungan dari penjualan tersebut akan disumbangkan untuk warga yang kurang mampu.

Jumat, 04 Juni 2010

Pemimpin Keluarga

Banyak puisi ditulis tentang bunda
Kasihnya yang tiada batas
Kelembutannya yang tiada banding
Kini, saatnya kutulis puisi tentang ayah

Dia adalah tokoh utama dalam keluarga
Pemimpin
Pelindung
Pencari
Nafkah

Karena itu dia harus tegar
Kuat
Gigih
Pantang menyerah

Peran itu membuat ayah sibuk
Sedikit waktunya dirumah
Seakan tak peduli
Seakan tak sayang

Tapi, sungguh
Tataplah matanya
Rasakan belaiannya
Resapi nasihatnya

Kau akan tahu
Cintanya tak kalah besar dari bunda
Dia lakukan semua untuk keluarga
Demi anak-anaknya

Terima kasih, Ayah
Aku sayang padamu

Menunggu ayah pulang

Aku Poly, anak beruang kutub. Ini pertama kalinya aku keluar dari sarang, setelah hibermasi atau tidur selama 6 bulan dimusim dingin.

Aku dan ibu sangat lapar, berat badan ibu menyusut hingga setengahnya karena tidak makan selama hibernasi. Meski begitu ibu tetap menyusuiku. Seluruh cadangan lemak di tubuhnya berubah menjadi susu.

Kata ibu, dulu kutub tempat tinggal kami sangat dingin. Seluruh permukaan laut tertutup lapisan es yang amat tebal. Mudah sekali bagi ayah untuk berburu anjing laut disana. Tapi sekarang karena pencemaran dan pemanasan global, iklim kutub mulai berubah. Kutub sekarang menjadi lebih hangat. Gunung es mencair. Lapisan es mulai menipis hingga ayah sulit berburu. Kasihan ayah, berkali kali terperosok kedalam lapisan es yang tipis.

Jumlah anjing laut juga semakin sedikit. Ayah jarang berhasil mendapatkan anjing laut ditempat ini. Akhirnya ayah pergi untuk berburu walrus. Itu tidak mudah. Ayah harus berenang sejauh 60km untuk mencapai kawanan walrus. Belum lagi ayah harus bertahan dari serangan taring-taring penjang dan tajam milik walrus.

Dari dalam pelukan ibu, aku memandang ayah yang berjalan kea rah laut. Sebenarnya aku dan ibu ingin ikut, tapi ibu terlalu lemah untuk berenang jauh.
Karena itu kami hanya bisa menunggu, sampai ayah kembali dengan selamat dan membawa makanan untuk kami.

Bumi satu-satunya

Untuk ananda
Hanya bumi
Tak ada yang lain
Berjarak tepat
Dengan matahari
Tak terlalu panas
Tak terlalu dingin

Hanya bumi
Tak ada yang lain
Memiliki atmosfer
Cukup tebla melindungi
Memiliki gravitasi
Cukup kuat untuk berpijak

Hanya bumi
Tak ada yang lain
Berlimpah oksigen
Berlimpah air
Ditinggali hewan
Ditumbuhi tanaman

Hanya bumi
Tak ada yang lain
Rumah kita, manusia

Ketika listrik mati

Mendadak gelap
Semua berteriak
Kaget dan kesal
Dimana senter
Lilin dan korek api
Dalam keremangan
Baru terasakan
Keberadaan listrik
Adalah kabel urat nadi
Menghidupkan apa saja
Memudahkan kehidupan

Terperosok dalam Lubang

Ada pepatah
Keledai tidak terperosok lubang yang sama dua kali
Keledai dianggap hewan bodoh
Si bodoh saja tidak mengulang kesalahan yang sama
Boleh saja membuat kesalahan
Mungkin malah perlu
Dengan begitu,
Kita bisa memperbaiki kesalahan
Karena tahu bagaimana yang benar

Janji adalah Hutang

Akan kubawakan kau kacang kesukaanmu,
Janji monyet kepada gajah
Gajah tak pernah lupa
Ditunggunya kacang yang tak kunjung tiba
Besok, kata monyet
Besok lusa, kata monyet
Minggu depan, kata monyet
Kenapa berjanji kalau tidak bisa menepati?
Angan berjanji kalau tak mampu menepati
Karena janji adalah hutang
Monyet harus membayarnya
Gajah tak pernah lupa

Keberanian ... !!!

Keberanian adalah
Mau mengakui kau takut
Lalu mengatasi rasa takut

Keberanian adalah
Mau mengakui kau lemah
Lalu berjuang meningkatkan kekuatan

Keberanian adalah
Mau mengaki kau salah
Lalu berkata,
“Maafkan aku. Tak akan kuulangi.”

Dari Kayu Menjadi Buku

Bisakah kamu bayangkan, buku yang kamu baca sekarang dulunya sebatang pohon? Ya, tentu saja buku dibuat dari kertas. Tapi kertas berasal dari serat kayu. Dan yang paling bagus untuk dibuat aneka macam kertas adalah serat panjang dari kayu lunak. Pohon kayu lunak itu contohnya pinus dan cemara. Untuk membuat kertas sebanyak 85ton, lebih dari 1000 batang pohon ditebang.

Pembuatan kertas ada dua tahap. Pertama memisahkan kertas dari kayu. Ini dilakukan dengan melumatkan kayu atau mencincangnya menjadi kepingan kecil lalu dilunakkan dengan zat kimia. Serat kayu kemudian dicampur air menghasilkan bubur kayu atau pulp. Tahap kedua, bubur ini diratakan, ditekan, dan dikeringkan, menjadi lembaran tipis.

Kertas menjadi bahan paling penting dan bermanfaat di dunia. Tanpa kertas tak akan ada Koran, majalah, buku tulis atau kartu. Tak ada pula amplop, kotak sepatu, uang kertas, atau tisu. Lihat sekelilingmu. Apa saja yang terbuat dari kertas?

Kertas ditemukan oleh bangsa Cina sekitar 2000 tahun lalu. Seni pembuatan kertas menyebar ke luar Cina 500 tahun kemudian. Awalnya, kertas hanya buatan tangan. Bahannya adalah serat kapas, jerami, dedaunan, bambu, tebu dan kulit kayu.
Pada abad ke-14, ditemukanlah mesin cetak. Karena mesin itu buku menjadi popular. Kebutuhan akan kertaspun meningkat.

Tahun 1798. Nicholas Robert dari Prancis menemukan mesin yang bisa menghasilkan kertas panjang menyambung, yang kemudian dibuat gulungan.
Sejak saat itu, semakin banyak pohon ditebang, semakin banyak kertas yang digunakan, semakin banyak pula buku yang beredar.

Resep Persahabatan

Bahan utama:
•niat tulus
•ramah dan sopan
•baik hati, mau berbagi
•perhatian
•sabar dan toleransi

bahan untuk hiasan:
•hadiah
•kejutan

cara membuatnya:
•campurkan niat tulus dan keramahan untuk mengawali persahabatan. Aduk terus dengan obrolan hingga berkembang
•lalu tambahkan ajakan sopan untuk bermain bersama
•tambahkan pula kebaikan hati untuk berbagi
•olah terus persahabatan hingga menjadi kental
•kalau dirasa belum kental, tambahkan perhatian secukupnya
•hindari pencemaran dari adu tinju dan marah-marah. Kesabaran mencegah pencemaran. Demikian pula toleransi yang besar
•jika persahabatan terlanjur rusak, bulatkan lagi dengan kelapangan dada. Memaafkan dan meminta maaf
•terakhir, hiasi persahabatan dengan hadiah buatan sendiri dan kejutan menyenangkan pada hari ulang tahun.

Gampangkan??
Selamat mencoba!

Siapa Bilang ???

Selalu disuruh mengalah
Selalu diganggu dan direcoki
Siapa bilang tak enak jadi kakak?
Adik adalah teman terbaik dan penurut
Ketika kamu tidak bisa main keluar
Karena adik ingin sekali seperti dirimu
Kamu menjadi idolanya nomor satu

Selalu sendirian selalu kesepian
Tapi siapa bilang tak enak jadi anak tunggal?
Kamu bisa berbagi dengan siapa pun
Karena teman ada di mana-mana
Lihat saja sekelilingmu
Dan gunakan imajinasimu

Selalu diomeli
Selalu disuruh-suruh
Tapi siapa bilang tak enak jadi adik?
Kakak adalah pelindung dan pembela
Ketika kamu di jahili anak-anak lain
Karena kakak sayang padamu
Kamu boleh meminjam semua mainannya

Jajanan Tujuh Rupa

Dijajakan aneka jajanan
Warna warni menarik
Segala rasa segala bentuk
Waspadalah
Hindari vetsin, MSG
Pengawet dan pemanis buatan
Pewarna terlarang, apalagi
Merusak kesehatan
Sudah pasti

Dijajakan aneka jajanan
Terbuka di jalanan
Debu menerpa
Lalat mengerumuni
Stop
Sayangi perutmu
Tengok saja Mama di dapur
Pasti ada jajanan sehat
Dibuatnya untukmu

Kamu Masih Ngompol ???

"Ingat, jangan bilang siapa-siapa!” bisik Andri.
“Iya iya. Kau sudah bilang itu 10 kali” sahut Ofar, sepupunya. Mereka lalu masuk kelas masing-masing.

Andri masih khawatir. Dikelas, dia sulit berkonsentrasi. Jangan-jangan, Ofar sedang menceritakan itu kepada teman-temannya. Oh, memalukan sekali. Belum pernah dia mengalami itu lagi sejak di playgroup. Sialnya, tepat ketika Ofar sedang menginap dirumah. Ohh.
“Aku saudaramu,” kata Ofar semalam. “Aku tak akan bilang siapa-siapa. Aku tahu, kau malu. Sudahlah, lupakan saja.”
Tapi Andri tak bisa lupa. Dia takut, kecelakaan itu akan terjadi lagi nanti malam. Besok malam, dan seterusnya. Bagaimana kalau dia sedang menginap di rumah Ofar? Tante mungkin tidak keberatan. Tapi kalau dirumah teman lain? Atau kalau sedang kemping? Apa kata teman-teman?
Waktu istirahat membuatnya lega. Dia akan mencari Ofar, untuk memastikan saja.
Ofar tidak tampak dikelasnya. Mungkin ditempat bermain.

“Hei, Andri!” panggil Hanif dari TK besar. “Aku mau Tanya. Kamu masih mengompol?”
Andri terbelalak. Rasanya seperti disiram air es, pasti Ofar!
Hanif meringis. “Ya sudah, kalau tidak mau jawab.”
Andri berlari ke kelasnya sendiri. Tak mau menengok kanan kiri. Anak-anak yang tertawa pasti sedang meledeknya. Ingin rasanya dia menangis.
Ofar malah ada di bangku Andri. Sedang bercerita kepada teman-teman sambil tertawa-tawa. Andri merasa dadanya sesak. “Ofar!” teriaknya. Lalu ditariknya Ofar kesudut.
“Ada apa sih?” Ofar berusaha melepaskan genggaman Andri. “kau kenapa?”
Andri kehilangan kata-kata saking marahnya.

Saat itu Hanif masuk dan mengajukan pertanyaan yang sama pada setiap anak. “Kamu masih mengompol?”
Beberapa anak menggeleng. Beberapa mengangguk dan tertawa. “Sesekali-kali. Kalau lupa pipis dulu sebelum tidur.”
“Aku masih mengompol,” kata Hanif, tanpa malu-malu. “Aku sudah ke dokter. Tapi kata dokter, itu karena ginjalku belum terlatih. Aku ingin tahu cara melatihnya. Kamu tahu?”
Andri melepaskan tangan Ofar. “Maaf” katanya. Dia tahu sekarang Ofar tidak membuka rahasianya. Ofar mengangguk dan merangkulnya.

Satu Kata Ajaib

Zoran sedang menyapu jalan ketika dilihatnya aleron dijembatan antar-awan. Sahabat mudanya itu sedang termenung.
“Aleron,kenapa kau?”
Aleron menoleh. Tersenyum melihat Zoran. Mantan penjual susu yang dihukum melayani masyarakat. Zoran tampak kurus, tapi wajahnya berseri-seri. Dia menjadi awan tua yang terkenal bijaksana sekarang.
“Zoran, aku bingung,” kata Aleron. “Moira,temanku minta pendapat.”
Moira menunjukan baju barunya yang berwarna oranye. “Aleron,kau paling jujur di negeri awan,” kata Moira. “Katakan, bagaimana aku dengan baju ini?”
“kau seperti jeruk Moira”
Moira ternganga. Lalu cemberut dan berlari masuk. BLAM! Pintu dibantingnya. Seharian Moira tidak pernah menyapanya lagi.
“Aku sudah memberikan pendapat jujur. Kenapa Moira marah?” Aleron menutup ceritanya.
Zoran menjadi geli. “Aleron, pendapatmu terlalu jujur”.
“jadi, aku harus berbohong?”
“tentu saja tidak. Kau perlu menyatakan pendapat dengan kaa-kata yang baik. Agar Moira tidak salah paham, cobalah.”
Aleron melihat Moira dijendela. “Moira, maksudku kau seperti jeruk manis.”
Moira menutup jendela.
Aleron berteriak. “jeruk manis di musim kemarau.”
Moira tidak menanggapi.
Aleron berlari ke pasar dan membeli sekeranjang jeruk. Diketuknya pintu Moira. “Ini untukmu. Tolong, jangan marah lagi.”
Aleron membungkuk. “Maaf”
Ajaib. Satu kata itu langsung melunturkan kemarahan Moira. Dia tersenyum. “Aleron, aku kan langsing. Tidak bulat seperti jeruk.”
Aleron mengangguk. Dia lega, moira Cuma salah paham. Karena menurut Aleron, jeruk itu manis dan menarik. Tapi itu sudah tidak penting lagi. Mereka membawa sekeranjang jeruk itu ketempat Zoran. Dan menikmatinya bertiga.

Ketika Mama Sakit..

Riri menggeor pintu.
Tak ada yang membukakan.
Rumah sepi.
Padahal mama selalu menyambutnya, mengemasi tas, sepatu, dan seragam yang dilemparnya kesana kemari. Sering Riri diminta melakukannya sendiri.
Tapi kan capek. Pulang sekolah, ya makan.

Riri jadi lapar. Dia menendang pintu. Kesal. Sampai kapan harus menunggu?
“MAMAAA!”

Tetangganya melongok.
“Riri, mamamu dibawa kerumah sakit!”
Riri tercengang. “Mama sakit, Tante?”
“Mungkin kelelahan. Semoga tidak dirawat inap.
Tapi papamu pasti pulang.
Mereka tak tahu kamu pulang awal.”
Kemarin ada surat pemberitahuan tentang jam pulang hari ini.
Setelah melempar tas, Riri lupa surat itu.
Hatinya terasa dicubit-cubit. Mama kelelahan? Pasti karena dia sering merepotkannya.

“Kemarilah, mamamu menitipkan ayam goring kesukaanmu.
Katanya, siapa tahu kamu pulang awal”.
“Whuaaaaa!!!!”
Tangis Riri meledak karena terharu.
Sakit pun, Mama tetap memperhatikannya.

Tak Sulit Meminta Maaf

Pernah ada seorang anak
Begitu mudah meminta maaf
Sedikit menyenggol teman
Maaf
Sepatah kata khilaf terucap
Maaf
Keliru pasang muka cemberut
Maaf
Bahkan ketika
Dia jatuh disenggol
Dia heran dikata-katai
Dia bingung di cemberuti
Maaf, katanya, salah apa aku ?

Pernah ada seorang anak
Tak sulit meminta maaf
Riang dan lapang
Tak ada beban
Banyak teman

Hadiah terindah untuk Bunda

Bunda katakana padaku
Dari mana kau dapatkan tenagamu
Menjadi pengasuh, koki dan guru
Sekaligus menjadi penasihat dan sahabatku
Masih juga kau berkorban demi aku

Bunda katakana padaku
Bagaimana kau masih bisa bersabar
Ketika aku mengeluh panjang lebar
Memprotes apapun yang tak kusuka
Menuntut ini itu tak peduli kau berduka

Bunda katakana padaku
Apakah itu karena cintamu
Yang tak terbatas, tak bertepi
Tak bersyarat, tak minta kembali

Karena, jika demikian, Bunda
Aku tak tahu hadiah terindah untukmu
Di hari ulang tahunmu ataupun Hari Ibu
Kecuali peluk cium dan doa syukur ananda

Mengapa Harus Bersedih Jika Anda Memiliki Enam Resep ???

1. Percaya sepenuhnya kepada Allah
2. Kesadaranku bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi
3. Sabar adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan untuk orang-orang yang mendapat ujian.
4. Jika saya tidak sabar lalu apa yang bisa saya lakukan. Dan saya tidak akan terbantu dengan perasaan resah
5. Mungkin saja saya akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saya sekarang
6. dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka

Jangan Bersedih Inilah Kiat-Kiat Untuk Bahagia

1. Sadarilah bahwa jika Anda tidak hidup hanya dalam batasan hari ini saja,maka akan terpecahlah pikiran Anda,akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda.
2. Lupakan masa lalu dan semua yg pernah terjadi, karena perhatian yg terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan.
3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam gaib, jangan pikirkan hingga ia datang dengan sendirinya.
4. Jangan mudah tergoncang dengan kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.
5. Barang siapa menginginkan ketenangan, keteduhan dan kesenangan maka ia harus mendekatkan diri pada tuhannya.
6. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.
7. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan buruk.
8. Kemungkinan yg terjadi itu ada baiknya untuk diri Anda.
9. Berpikirlah tentang nikmat dan bersyukurlah.
10. Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.
11. Yakinlah dari waktu kewaktu selalu saja ada jalan keluar
12. yakinlah dengan musibah hari akan tergerak untuk berdoa.
13. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati
14. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan
15. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang spele
16. Jangan marah! Jangan marah! Jangan marah!
17. Sesungguhnya jika tuhan mencintai suatu kaumnya maka Dia akan memberikan cobaan atas mereka
18. Ulangilah doa-doa untuk menghapus bencana
19. Anda harus melakukan perbuatan yang baik dan membuahkan, dan tinggalkanlah kekosongan.
20. Kedengkian dan keinginan Anda yang kuat untuk membalas dendam itu hanya akan membahayakan kesehatan Anda. Lebih besar daripada bahaya yang akan menimpa pihak lawan
21. Semua musibah yang menimpa diri Anda adalah penghapus dosa-dosa

Kamis, 03 Juni 2010

GAGAP

BICARA GAGAP (STAMMERING/SUTTERING)



DEFINISI



Gangguan emosi atau ketegangan dengan orang tua, orang sekitar atau lingkungan dapat memicu kelainan ritme atau gagap . Pada gangguan bicara ini secara tak terkontrol sering terjadi pengulangan, pemanjangan kata/suku kata, penghentian (silent block), kadang didaptkan ketegangan yang berlebihan pada muka, tenggorokan serta rasa takut selama bicara.

Kadang timbul suara nafas yang tidak biasa atau seperti memerlukan perjuangan untuk mengeluarkan kata. Biasanya penderita menghindar kata atau situasi tertentu.

Anak usia 2 – 5 tahun terdapat pengulangan kata atau suku kata lebih kurang 45 kali perseribu kata yang diucapkan, bata atasnya 100 kali per 1000 kata. Bila melewati batas ini dianggap abnormal atau gagap.

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sebagai penyebab yaitu teori stuttering Block, Cybernatic models atau Brain Function yang semuanya karena gangguan sensoris dan motoris di otak.

Bicara gagap adalah gangguan kelancaran bicara yang terputus dalam satu rangkaiannya. Gangguan tersebut pada setiap anak berbeda bentuk kelainannya, dalam waktu tertentu berlainan jenis gangguan gagap yang timbul.


GEJALA KHAS GAGAP

· Pengulangan bunyi (seperti., b-b-b-bola), silabus (seperti., ma-ma-makan), bagian dari kata (seperti., sepak-sepak-sepakbola), keseluruhan kata dan frase.

· Pemanjangan atau pemoloran dari bunyi, (seperti, k—–ucing)

· Hambatan dalam menyelesaikan kalimat, ragu-ragu dengan atau tanpa suara diantara kata.

· Bicara yang terjadi seperti menyembur, dimana anak mencoba mengawali dan meme;lihara suara.

· Perilaku dihubungkan : reaksi anggota tubuh yang berhubungan dengan gagap adalah gerakan otot bibir, rahang, leher atau lidah saat berbicara. Organ lain adalah mata, gerakan kaki, gerakan mata saat foot tapping. eye blinks, head turns, mencoba untuk keluar dari keluar bicara gagap. Terdapat banyak penyimpangan perilaku yang dihubungkan yang dapat terjadi dan pada setiap anak berbeda penampilannya. Perbedaan jenis bicara gagap tergantung dari situasi, patner komunikasi dan dalam kapasitas apa anak dalam berkomunikasi. Penderita gagap lebih sering mengalami kelancaran bicara bila berhadapan dengan terapis bicara, dibandingkan dengan di sekolah atau di lngkungan lainnya. Situasi berbeda lainnya biasanya anak tidak akan kesulitan dalam bicaranya dalam situasi makan malam di rumah, tetapi akan mengalami kesulitan bicara dalam makan malam di restoran. Percakapan lebih mudah dan lebih lancar bila berbicara dengan anak seusia lainnya bila dibandingkan dengan guru atau kepala sekolahh. Bila menanyikan lagu anak akan lebih lancar dibandingkan kalau anak berbicara di telepon.

· Perasann yang lepas dari kendali. Amak yang berbicara gagap biasanya mempunyai pengalaman takut terhadap suara atau kata tertentu, situasi yang menakutkan, embarrassment, atau perasaan malu yang berlebihan. and a sense of shame. Certain sounds or words may be avoided. Satu kata mungkin dapat diganti kata lainnya bila ditemukan kesulitan dalam mengungkapkan kata tersebut


PENYEBAB

Hingga saat ini penyebab pasti bicara gagap masih belum jelas terungkap. Mungkin penyebab dari bicara gagap anak tertentu berbeda dengan anak lainnya, atau mungkin terjadi kombinasi dari beberapa faktor secara bersamaan.

Beberapa kondisi yang mungkin jadi penyebab adalah gangguan koordinasi dari otot bicara pada mulut, cara orang bicara dengan anak, kecepatan perkembangan bicara atau stress psikologis.

Meskipun demikian beberapa ahli mengamati bahwa anak dengan bicara gagap tidak jauh berbeda masalah psikologisnya dibandingkan anak yang normal. Secara jelas tidak ada alasan yang dapat dipercaya bahwa trauma psikologis sebagai penyebab bicara gagap.


PENANGANAN

Untuk melakukan pengobatan atau terapi pada gangguan bicara gagap, harus dinilai secara jelas gangguan tersebut. Hal ini memerlukan informasi yang jelas dan teliti tentang penderita dan mungkin juga riwayat keluarga : Adakah riwayat pada anggota keluarga baik saudara, ayah, ibu atau kakek yang mengalami gangguan yang sama.

Contoh struktur bicara (e.g., a recording of the person describing a picture, reading a passage aloud, or describing a job or favorite activity)

Contoh bicara berbeda setiap hari susuia situasi komunikasi.

Melakukan pengamatan dengan strategi tertentu atau kondisi yang bagaimana yang dapat memperbaiki gangguan tersebut

Dilakukan pengamatan tentang artikulasi, kemampuan bahasa ekspresif dan reseptif, kemampuan kognitif, suara, pendengaran dan penglihatan.

Informasi dari praktisi kesehatan lainnya yang dapat berguna untuk merencanakan pengobatan.


TIPS BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK YANG BICARA GAGAP

Bila kita mempunyai anak gagap maka HARUS DILAKUKAN tindakan dibawah ini untuk mengurangi gejala :

· Lihat dan dengarkan dengan cermat dan hati-hati, konsentrasilah saat anak mengatakan sesuatu daripada mempermaslahkan bagaimana dia berbicara

· Turunkan kecepatan bicara anda dan pastikan bahwa bahasa yang anda gunakan dimengerti olehnya, penekanan artikulasi diperingan

· Tetaplah perlahan ketika anda bicara

· Cobalah mempunyai waktu yang rutin selama sekolah atau di rumah, untuk mendiskusikan masa depan yang harus disiapkan anak anda

· Bicalah tentang kecepatan bicara anak anda, jika memang dia ingin membahasnya.

· Hindari penekanan bahwa ketidaklancaran bahasa adalah sesuatu yang salah dan memalukan

· Dengarkan dengan penuh perhatian, doronglah dalam susasan tidak meneganggkan sebisa mungkin di mana saja

· Tanyakan petunjuk yang benar pada terapis bicara dan bahasa.

· Tunggu dengan sabar hingga anak menyelesaikan bicara, terus jaga kontak mata.

· Bicaralah tentang gangguan ini secara terbuka tanpa harus mengganggua perasaannya, masalah ini bukanlah tabu untuk didiskusikan dengan anak. Anggota keluarga lainnya harus ikut mendukung dalam penanganan gangguan ini.

· Jangan takut untuk mengatakan, bahwa anda tidak mengerti apa yang diucapkannya, suruh anak mengulang bicaranya dengan pelan dan relaks.

Encopresis Dan Enurosis

Definisi


Encopresis adalah gangguan kronis, ditandai dengan spontan dan seringkali tidak menyadari kotoran. Usia onset biasanya sekolah satu (6-8 tahun).

The encopretico anak khawatir tentang sifat tdk bertarak dan secara umum jam hari-harinya diisi dengan kecemasan, rasa bersalah, takut ditangkap atau dituduh, yang paling sering menunjukkan ketidakpedulian nyata untuk gejala atau mengembangkan perilaku penyembunyian atau penyimpanan (menyembunyikan atau menyimpan celana saya), bahkan lebih jarang gejala yang menunjukkan tampilan (provokatif cucian kotor).
gangguan biasanya menampakkan diri pada siang hari dan lebih umum pada laki-laki.

Ini membedakan primer dan sekunder encopresis sehubungan dengan perolehan kontrol atau tidak fisiologis. Falls dalam bentuk utama bahwa anak tidak pernah mencapai kontrol sfingter anus untuk jangka waktu cukup lama (beberapa bulan), pendidikan menengah anak mulai kehilangan setelah aku waktu kontrol (beberapa bulan).




Penyebab


Daftar Levine (Levine: Pediatric Klinik Amerika Utara 29, (2), 1982) menyoroti kasus bergabung didasarkan pada waktu terjadinya:


(
1) anak usia dini: anak sembelit sederhana, kekhawatiran berlebihan orangtua, bawaan anorektal, anorektal mengakuisisi masalah (misalnya fissures);
(
2) umur 2 sampai 5 tahun: pelatihan terlalu agresif atau sangat longgar toilet, buang air besar yang menyakitkan terus-menerus, rasa takut atau tidak suka dari toilet;
(
3) tahun sekolah lebih awal: takut anak-anak sekolah, Gastroenteritis intoleransi makanan lama dan perhatian defisit disorder berat dengan kepatuhan miskin untuk tugas-tugas (misalnya buang air besar lengkap), atau nutrisi yang berlebihan, gaya hidup yang sibuk, stres, psikosomatik.

Ada rumit faktor berasal dari pendekatan yang salah untuk masalah ini oleh orang tua dan / atau dokter anak, yang kadang-kadang tampaknya tidak memahami dengan jelas rasa malu dan menyiksa anak dengan pertanyaan-pertanyaan atau saran yang tidak tepat atau tidak berguna karena mereka tidak memperhitungkan beberapa aspek aneh dalam gangguan tersebut:

* Anak dengan encopresis mengatakan bahwa itu merasa perlu untuk buang air besar, kesulitan merasakan bau "nya produk";
* Anak yang encopresis umumnya tidak mengenal anak-anak lain dengan masalah yang sama dan dengan demikian cenderung untuk mengisolasi (masalah anak-anak dengan defisit perhatian sebaliknya, cenderung diiklankan dan diakui);
* Anak dengan kehidupan encopresis dengan takut terkena, terutama di depan teman-teman dan kemudian tersebut berisi berbagai strategi yang harus menolongnya "menyelamatkan muka" dan tidak mengandung emosi intens masalah sekitarnya (sikap ketidakpedulian dan / atau isolasi).

Faktor-faktor yang terlibat dalam masalah genesis, meja pemeriksaan Levine, adalah:

* Organik: megacolon sembelit kronis, penyakit gastrointestinal,
* Kognitif: ketidakmampuan belajar, kognitif defisit,
* Psikologi hubungan keluarga diubah, terutama sikap overprotective, harapan dan / atau tuntutan yang berlebihan dari orang tua, kecemasan, pengalaman masa lalu atau sekarang penyalahgunaan.

The encopretico berdasarkan gejala-psikogenik dapat melaporkan keadaan tertekan dari anak yang menggunakan tubuh untuk mengekspresikan keadaan kecemasan dan agresi harus dilihat dalam memenuhi permintaan dari orang tua atau mungkin mengambil makna oposisi terus terang dengan penolakan oleh anak bergabung dengan model pendidikan yang diajukan oleh orang tua.

The encopresis fungsional cenderung menarik perhatian dan perawatan orang tua kurang umum.




Diagnosa


Ini memerlukan pemeriksaan lengkap anamnesis perilaku, gain perkembangan dan patologis jika ada penyebab organik (megacolon kongenital) dan mengidentifikasi usia onset (lihat tabel Levine).
Pemeriksaan fisik lengkap sangat diperlukan untuk mengecualikan masalah organik tertentu.

Adalah penting untuk menilai kesehatan mental anak (dan dalam hal ini dapat membantu untuk menggunakan skala perilaku standar) dan terutama jika Anda menyorot perkembangan gangguan sekunder untuk depresi, kebutuhan untuk menilai pengaruh keluarga terhadap masalah dan menjadi bagian dari orang tua dan dokter pendekatan yang tepat untuk masalah dengan tidak membuat rumit faktor (ujian traumatis, pertanyaan atau saran yang tidak perlu, perilaku yang tidak tepat).


Pengobatan


The encopresis utamanya membutuhkan kolaborasi antara dokter anak, neuropsychiatry, psikologi dirancang untuk memberikan tindakan korektif dalam keluarga dan kadang-kadang psikoterapi anak.

The encopresis sekunder mengambil sifat sementara dan biasanya memakai reaksi regresif untuk ketidaknyamanan yang berhubungan dengan insiden yang melibatkan kehidupan anak (pemisahan perkawinan, kelahiran saudara kandung, masuk ke sekolah, kehilangan).

Terapi sangat penting dalam menjelaskan masalah dengan hati-hati untuk anak dan orang tuanya harus menyadari bahwa banyak rekan-rekan memiliki masalah yang sama yang tidak dosa dan bahwa dengan usaha Anda bahkan dapat mengembalikan sepenuhnya fungsi usus normal.




Enurosis



Terminologi, definisi dan klasifikasi


Enuresis merupakan kata dari bahasa Yunani yang berarti “membuat air”. Istilah ini digunakan sebagai istilah medis untuk mengompol, baik saat malam hari (nokturnal) maupun siang hari (diurnal). Istilah enuresis ini lebih sering dianggap mewakili enuresis saat tidur malam hari atau lazim disebut primary nocturnal enuresis (PNE) atau enuresis nokturnal.


Enuresis nokturnal merupakan kondisi dimana anak yang sudah mampu menahan kencing saat terjaga tetapi mengompol saat tertidur.4 Sumber pustaka lainnya secara rinci menyebutkan bahwa syarat enuresis adalah anak berusia 5 tahun ke atas yang mengompol setidaknya 1-2 kali seminggu selama minimal 3 bulan. Namun, disebutkan pula bahwa PNE merupakan kondisi dimana anak mengompol di malam hari selama tidur saat anak seusianya sudah mampu menahan kencing atau saat anak tersebut baru bisa menahan kencing tidak lebih dari 6 bulan berturut-turut sebelum enuresis mulai terjadi pada anak.

Untuk membedakan enuresis nokturnal dan diurnal, International Children’s Continence Society baru-baru ini mempublikasikan standardisasi terminologi enuresis. Mereka mendefinisikan enuresis sebagai segala bentuk gejala mengompol yang terjadi dalam jumlah diskret pada malam hari, terlepas apakah hal tersebut berhubungan/tidak dengan gejala mengompol di siang hari.


Hal ini perlu dibedakan dengan inkontinensia yang didefinisikan sebagai kebocoran urin tak terkendali yang terjadi secara intermiten atau kontinu dan terjadi setelah status kontinensia pernah tercapai. Inkontinensia kontinu berarti kebocoran urin konstan, seperti pada anak dengan ureter ektopik atau kerusakan iatrogenik pada sfingter eksterna. Sedangkan inkontinensia intermitten adalah kebocoran urin dalam jumlah diskret selama siang, malam, atau keduanya.


Bentuk inkontinensia intermitten yang terjadi minimal di malam hari inilah yang mereka istilahkan dengan enuresis. Mereka juga menyebutkan bahwa kebocoran urin yang terjadi selama siang hari tidak lagi disebut sebagai enuresis diurnal tetapi sekarang disebut sebagai inkontinensia pada siang hari.


Istilah lain yang perlu dibedakan dengan enuresis adalah dysfunctional voiding dimana terdapat inkompetensi kontraksi otot untuk menahan urin dan biasanya dihubungkan dengan konstipasi. Istilah ini juga merujuk pada sindroma eliminasi disfungsional.


Berdasarkan derajat penyakit, enuresis nokturnal terbagi menjadi derajat ringan (enuresis pada 1-6 malam di bulan terakhir), derajat sedang (enuresis pada 7 malam atau lebih di bulan terakhir dan tidak setiap malam), dan derajat berat (enuresis setiap malam). Sedangkan berdasarkan jumlah gejala yang dikeluhkan, enuresis dapat dibagi menjadi tipe monosimptomatik dan non-monosimptomatik.


Anak dengan enuresis monosimptomatik hanya mengompol di malam hari dan tidak ada gejala inkontinensia pada siang hari. Sedangkan anak dengan enuresis non-monosimptomatik mengalami inkontinensia pada siang hari selain mengompol di malam hari. Enuresis non-monosimptomatik ini lebih sering terjadi karena kebanyakan pasien biasanya pernah mengalami gejala inkontinensia pada siang hari tetapi seringkali tidak cukup bermakna (subtle) untuk dikeluhkan. Hal ini baru diketahui jika anamnesis dilakukan dengan teliti.


Berdasarkan jelas/tidaknya penyebab, enuresis juga dapat dibagi menjadi enuresis primer dan enuresis sekunder. Enuresis primer didiagnosis pada individu yang belum pernah mengalami status kontinensia sejak lahir atau mengalami status kontinensia tidak lebih dari 6 bulan berturut-turut. Sedangkan enuresis sekunder didiagnosis pada individu yang telah


mengalami periode kontinensia minimal 6 bulan berturut-turut sebelum onset enuresis. Manifestasi klinis enuresis primer yang sama dengan enuresis sekunder menunjukkan adanya kesamaan patogenesis umum pada kedua jenis enuresis tersebut. Oleh karena luasnya cakupan pembahasan mengenai enuresis sekunder yang merupakan akibat atau bagian dari gambaran klinis penyakit lain, makalah tinjauan pustaka ini akan lebih banyak menitikberatkan pembahasan enuresis primer yang bersifat monosimptomatik.




Penyebab Enuresis ( gangguan eliminasi )



Sebuah temuan konsisten mengenai enuresis menyatakan bahwa kemungkinan seorang anak enuretik memiliki kerabat tingkat pertama yang juga mengompol sangat tinggi, mendekati 75 persen (Bakwin, 1973). Sebuah studi baru-baru mi di Denmark untuk pertama kalinya menunjukkan keterkaitan genetik langsung dalam mengompol di malaƱi harm; suatu bagian kromosom 13 tampaknya mengandung gen bagi enuresis nokturnal (Eiberg, Berendt, & Mohr, 1995).


Sebanyak 10 persen dan seluruh kasus enuresis disebabkan oleh kondisi medis murni, seperti infeksi saluran unin, penyakit ginjal kronis, tumor, diabetes, dan kejang (Kolvin, McKeith, & Meadows, 1973; Stansfield, 1973). Karena banyaknya insiden penyebab fisiologis enuresis, sebagian besar profesional merujuk pasien enuretik ke dokter sebelum memberikan penanganan psikologis.


Pengendalian kandung kemih, yaitu penghambatan suatu refleks alami hingga berkemih dengan sengaja dapat dilakukan, merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Bukti-bukti medis mengenai aktivitas otototot panggul bawah mendukung pemikiran bahwa anak-anak yang mengompol tidak dapat melakukan kontraksi spontan pada otot-otot tersebut di malam hari (Norgaard, 1989a, 1989b).


Beberapa teori psikologis menganggap enuresis sebagai suatu simtorn gangguan psikologis yang lebih umum, seperti kecernasan. Meskipun demikian, banyak peneliti berpendapat bahwa masalah seperti kemarahan dan kecemasan merupakan reaksi atas rasa malu dan rasa bersalah karena mengompol, bukan sebagai penyebab enuresis.


Para teoris pembelajaran berpendapat bahwa anak-anak mengompol karena mereka tidak belajar untuk terbangun di malam han sebagai respons yang dikondisikan atas penuhnya kandung kemih atau untuk menghambat relaksasi otot lingkar yang mengendalikan urinasi (Walker, 1995).




Komplikasi dan prognosis



Pada enuresis primer, masalah psikologis hampir selalu menjadi akibat dari penyakit ini dan jarang sekali sebagai penyebabnya. Sebaliknya, masalah psikologis merupakan penyebab yang mungkin didapati pada enuresis sekunder. Komorbiditas masalah perilaku adalah 2-4 kali lebih tinggi pada anak dengan enuresis di semua penelitian epidemiologik. Dampak emosional enuresis pada anak dan keluarga juga dapat terjadi.


Anak-anak dengan enuresis lebih sering dihukum dan berisiko mengalami perlakuan kasar secara fisik dan emosional. Beberapa penelitian melaporkan adanya perasaan malu dan kecemasan pada anak-anak dengan enuresis, kehilangan kepercayaan diri dan berpengaruh terhadap persepsi diri, hubungan interpersonal, kualitas hidup, dan prestasi di sekolah. Dampak negatif yang signifikan pada kepercayaan diri dilaporkan bahkan pada anak dengan episode enuresis satu kali per bulan saja.


Sebuah penelitian potong lintang (cross-sectional study) dilakukan terhadap 149 pasien berusia antara 6 dan 18 tahun yang didiagnosis enuresis nokturnal primer monosimptomatik. Delapan puluh sembilan persen (n=132) pasien mengalami kekerasan akibat mengompol. Semua kasus ditandai oleh adanya hukuman verbal (caci maki) yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan tipe agresi.


Hukuman fisik tanpa kontak terjadi pada 50,8% kasus sedangkan hukuman fisik yang disertai kontak terjadi pada 48,5% kasus. Pelaku utama kekerasan adalah ibunya sendiri (87,9%). Terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan pelaku dan beratnya hukuman.


Tingkat kesembuhan spontan untuk anak-anak yang tidak diobati adalah 15% per tahun. Ketika enuresis merupakan satu-satunya gejala yang dikeluhkan, terapi perilaku atau terapi alarm dapat bersifat kuratif untuk masalah ini. Desmopressin asetat dapat mengendalikan enuresis pada 55% anak.


Ketika gejala ini juga terjadi pada siang hari, prognosisnya akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Prognosisnya sempurna jika enuresis terjadi akibat sistitis, ureter ektopik, apneu obstruktif saat tidur, diabetes melitus, diabetes insipidus, penyakit dengan gejala kejang, blok jantung, atau hipertiroidisme.


Enuresis akibat sistitis harus diatasi dengan terapi antibiotik yang tepat. Sedangkan ureter ektopik, apneu obstruktif saat tidur, dan blok jantung berespon terhadap intervensi bedah.


Diabetes mellitus, diabetes insipidus, dan hipertiroidisme berespon terhadap intervensi medikamentosa yang spesifik. Enuresis akibat overactive bladder atau dysfunctional voiding biasanya dapat teratasi tetapi inkotinensia pada siang hari dapat berlanjut hingga masa pubertas dan dewasa pada sekitar 20% pasien.


Prognosis enuresis akibat neurogenic bladder tergantung pada penyebab neurologik dan apakah pasien dapat menjalani pembedahan atau tidak. Enuresis di masa kecil berhubungan dengan timbulnya gejala sisa di usia dewasa, contohnya dalam hal fungsi sosial, pencapaian pendidikan, dan eksistensi diri secara psikologik. Sebuah penelitian menunjukkan penundaan perkembangan koordinasi motorik pada anak dengan riwayat enuresis di usia 7 dan 11 tahun.




Pencegahan



Alasan terpenting untuk mengobati anak dengan enuresis adalah untuk memperbaiki hilangnya kepercayaan diri dan masalah-masalah psikologik sekunder atau masalah-masalah perilaku yang berkembang akibat enuresis.


Pencegahan enuresis hampir sama dengan terapi perilaku yang diberikan pada anak dengan diuresis. Anak harus dibiasakan untuk buang air kecil di toilet setiap pagi hari dan didorong agar tidak terbiasa menahan kencing. Kondisi-kondisi yang membuat anak tidak nyaman untuk menggunakan toilet sedapat mungkin dihindari. Karena konstipasi dapat menjadi faktor predisposisi enuresis, pencegahannya juga dapat mencegah terjadinya enuresis.


Dengan demikian, anak juga harus dibiasakan untuk buang air besar setelah makan pagi, diet kaya serat, dan tidak terbiasa menahan buang air besar. Anak harus mengurangi minum setelah makan malam sehingga anak harus dibebaskan minum pada pagi dan awal siang hari.




Kesimpulan



Enuresis merupakan kondisi dimana anak mengompol setelah mampu menahan kencing dan ke toilet sendiri minimal 6 bulan berturut-turut sebelum onset enuresis. Anak harus berusia 5 tahun ke atas dan mengompol setidaknya 1-2 kali seminggu selama minimal 3 bulan.


Enuresis dibagi menjadi enuresis primer dan sekunder. Enuresis primer dikaitkan dengan gangguan bangun tidur, poliuria nokturnal, dan kapasitas nokturnal kandung kemih yang kurang. Sedangkan enuresis sekunder disebabkan oleh neurogenic bladder dan kelainan medula spinalis yang terkait, infeksi saluran kemih, serta adanya katup uretra posterior pada laki-laki atau ureter ektopik pada perempuan.


Dasar diagnostik enuresis mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, terutama urinalisis. Sedangkan penatalaksanaan enuresis antara lain terapi perilaku, terapi alarm, dan terapi farmakologik, yaitu desmopressin, antikolinergik, dan antidepressan trisiklik.