Riri menggeor pintu.
Tak ada yang membukakan.
Rumah sepi.
Padahal mama selalu menyambutnya, mengemasi tas, sepatu, dan seragam yang dilemparnya kesana kemari. Sering Riri diminta melakukannya sendiri.
Tapi kan capek. Pulang sekolah, ya makan.
Riri jadi lapar. Dia menendang pintu. Kesal. Sampai kapan harus menunggu?
“MAMAAA!”
Tetangganya melongok.
“Riri, mamamu dibawa kerumah sakit!”
Riri tercengang. “Mama sakit, Tante?”
“Mungkin kelelahan. Semoga tidak dirawat inap.
Tapi papamu pasti pulang.
Mereka tak tahu kamu pulang awal.”
Kemarin ada surat pemberitahuan tentang jam pulang hari ini.
Setelah melempar tas, Riri lupa surat itu.
Hatinya terasa dicubit-cubit. Mama kelelahan? Pasti karena dia sering merepotkannya.
“Kemarilah, mamamu menitipkan ayam goring kesukaanmu.
Katanya, siapa tahu kamu pulang awal”.
“Whuaaaaa!!!!”
Tangis Riri meledak karena terharu.
Sakit pun, Mama tetap memperhatikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar