Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positif.
Menurut aliran Humanistik, aliran Psikoanalisa lebih mengabaikan potensi yang ada pada diri manusia dan terlalu menganggap dan melihat dari sisi sakit manusia. Melalui analisis konflik bawah sadar termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan yang melibatkan tranferens ke dalam reaksi yang menyimpang, serta memberikan gambaran pesimistis tentang kodrat manusia, padahal orang dilahirkan dengan dorongan biologis yang harus diarahkan kembali agar dapat hidup dalam masyarakat karena karakter dibentuk pada masa kanak-kanak.
Sedangkan aliran Behavioristik banyak dikritik karena tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon. Aliran ini juga kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi manusia, walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan Behavioristik hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka tidak memperhatikan adanya penagruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsure-unsur yang diamati tersebut. Teori Behavioristik juga cenderung mengarahkan manusia untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan tidak produktif. Sehingga manusia diperlakukan sebagai mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar