Rabu, 25 November 2009

SOPAN SANTUN DAN MANFAATNYA

SOPAN SANTUN

Menurut saya sopan santun adalah suatu perilaku (etika) yang mencerminkan sikap seseorang atau diri sendiri terhadap orang lain dengan tujuan menghormati orang lain dalam bersikap. Orang-orang yang memiliki sopan santun, berarti ia mempunyai etika dan tahu bagaimana cara menempatkan dirinya di berbagai kehidupan. Sopan santun sangat diperlukan dalam berinteraksi dan bergaul dengan berbagai macam orang dengan segala karakternya, agar terdapat keselarasan dalam berperilaku.

DIMANA SAJA ? CONTOHNYA ?


Sopan santun bisa dilakukan di mana saja dan di waktu apa saja, karena sopan santun adalah perwujudan cara kita bersikap.
Contoh :
Di jalanan, bila sedang melewati orang yang sedang duduk/nongkrong, kita wajib bilang permisi. Karena itu bentuk sopan santun kita dalam berperilaku di lingkungan.
Di keluarga (di rumah), Menghormati orang yang lebih tua, seperti kakak, adik dan orang tua. Dengan tidak bicara keras-keras terhadap mereka. Memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan kakak atau abang.
Di kampus, berpakaian yang tertutup atau yang pantas jika di kampus. Gak perlu mewah, tetapi sopan ( rapih ).
Ini semua hanya sebagian contohnya, tidak hanya di situ saja, masih banyak lagi bahkan dimanapun tempat kita harus bersikap sopan santun seperti di kantor, dengan tetangga, karena dengan sopan santun kita bisa membangun tali persaudaraan.

MANFAAT SOPAN SANTUN BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Manfaat sopan santun bagi diri sendiri adalah dapat menjaga nilai-nilai persaudaraan. Membuat kita merasa nyaman dan aman kemana pun dan di manapun kita berada, karena kita selalu menerapkan sopan santun dalam bersikap.

Manfaat sopan santun bagi orang lain adalah menghormati dan menghargai keberadaanya (orang lain). Menjaga nilai-nilai pesaudaraan antara sesama manusia.

Sabtu, 21 November 2009

PENYAKIT MENTAL PSIKOSIS & NON-PSIKOSIS

Penyakit mental adalah istilah umum yang merujuk kepada sekumpulan penyakit-penyakit mental. Seseorang yang mendapat penyakit mental mengalami gangguan fungsi mentalnya. Penyakit mental dapat berbeda dari segi tahap keterukannya, jangka waktu sakit dan tingkat gangguan terhadap aktivitas harian. Penyakit mental dapat bersifat sementara dan dapat berulang-ulang di sepanjang hayat seseorang. Kebanyakan pengidap penyakit mental hanya mengalami satu episode saja, tidak serius dan pulih dengan sempurna setelah perawatan.

Akibat dari salah paham mengenai penyakit mental, pasien dan keluarga mereka kadang-kadang dicemooh dan disisih dalam masyarakat.

Pada umumnya penyakit mental dapat dibagi kepada dua grup;

* Penyakit-penyakit psikosis.
* Penyakit-penyakit non-psikosis (neurosis)

Penyakit Psikosis

Pada tahap parah, seseorang yang mengalami penyakit mental psikosis mungkin kehilangan hubungan dengan alam nyata. Kemampuan seseorang memahami pemikiran dan perasaannya serta rangsangan dari luar terganggu di tahap parah ini. Mereka merasakan lingkungan di sekitarnya berbeda dengan orang yang normal. Apa yang mereka lihat, dengar dan rasai sebagai sesuatu yang benar tetapi tidak dialami oleh orang di sekitarnya. Pasien mungkin bertindak di atas apa yang dialami dan tingkahlakunya mungkin terlihat "luar biasa". Orang-orang yang tidak biasa dengan tindakan dan pengalaman mereka mungkin sulit memahami akan kekeliruan dan ketakutan pasien psikosis dan melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan.

Pada masa dahulu orang yang sakit mental psikosis diasingkan dan dipisahkan dari masyarakat. Tetapi, pada hari ini, dengan adanya perawatan dan obatan yang efektif, kebanyakan mereka dapat menjalani kehidupan yang produktif dan bermakna.

Diantara penyakit-penyakit jenis ini termasuk skizofrenia dan psikosis manik depresif.

Penyakit-penyakit Bukan Psikosis

Mungkin kita pernah mengalami perasaan sedih, resah dan tertekan. Pengalaman ini merupakan pengalaman biasa dalam kehidupan kita. Apabila perasaan biasa ini dan tingkahlaku tertentu terjadi secara berlebihan, tidak terkendali dan berlarut-larut sehingga mengganggu kehidupan seseorang dalam menjalani aktivitas harian, hubungan dengan orang lain dan kemampuan seseorang untuk menikmati kesenangan hidup, ia mungkin mengalami salah satu penyakit mental jenis bukan psikosis (neurosis).

Di antara penyakit-penyakit jenis ini termasuk fobik (ketakutan yang tidak berasas), keresahan (anxiety), depresi (depression) dan obsessif kompulsif.

RAWATAN UTAMA PENYAKIT MENTAL

Seperti penyakit fisik, penyakit mental juga dapat disembuhkan. Apabila seseorang mengalami penyakit mental, mereka harus menjalani penilaian oleh staf kesehatan. Informasi terus terang dan tepat dapat membantu staf kesehatan dalam menentukan diagnosa dan merancang jenis perawatan dengan tepat. Sebagian besar dari mereka dapat dirawat sebagai pasien luar tanpa perlu masuk ke rumah sakit atau institusi mental. Terdapat berbagai jenis perawatan untuk penyakit mental. Pengobatan yang diberikan kepada sesesorang tergantung pada jenis penyakitnya dan kebutuhan individu.

Rawatan-rawatan Utama Yang Selalu Digunakan

Psikoterapi dan konseling

Konseling dapat membantu penderita memahami keadaan diri dan perasaannya dengan lebih mendalam. Perawatan ini diberikan secara pesakit luar. Seseorang itu mungkin memerlukan beberapa sesi konseling sebelum mendapat kesan perawatan. Jumlah sesi konseling tergantung pada jenis penyakit dan kebutuhan individu.

Pengobatan psikotropik

Terdapat berbagai jenis obat-obatan yang diklasifikasikan sebagai obat psikotropik yang digunakan untuk pengobatan penyakit mental. Obat-obatan antipsikotik dapat mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala psikosis. Sementara obat-obatan jenis lain dapat mengurangi tekanan, kemurungan dan keresahan (anxiety) sehingga pasien dapat menangani gejala-gejala penyakitnya dengan lebih baik. Sebagian obatan jenis ini memakan waktu yang agak lama sebelum memberi kesan. Bagaimanapun, pengambilan obat-obatan jenis ini harus mendapat nasihat dari praktisi medis yang sah. Sebagian orang yang sakit mental harus melanjutkan pengambilan obatan psikotropik untuk jangka waktu yang panjang seperti perawatan fisik, misalnya penyakit darah tinggi dan kencing manis.

Rawatan tingkahlaku

Perawatan jenis ini memberi fokus kepada membantu pasien mengubah cara berpikir atau tindakan yang tertentu yang mengganggu dan menimbulkan gejala penyakit. Terdapat berbagai jenis perawatan tingkahlaku yang dapat digunakan untuk merawat penyakit mental tertentu. Teknik releksasi adalah merupakan satu contoh pengobatan jenis ini.

Rawatan elektrokonvulsif

Rawatan elektrokonvulsif diberikan melalui pengaliran listrik bervoltan amat rendah melintasi otak seseorang. Perawatan jenis ini adalah selamat, tidak berbahaya dan biasanya digunakan untuk merawat penyakit depresi yang serius. Sebelum perawatan diberikan, seseorang itu akan diberi bius.